Diabetes
Insipidus.
Diabetes
insipidus adalah salah satu dari jenis-jenis penyakit diabetes. Diabetes jenis
ini memiliki jenis yang sangat mirip dengan diabetes mellitus. Perbedaannya
terdapat pada air seni yang dikeluarkan penderita. Urin penderita diabetes
insipidus tidak mengandung banyak gula/ glukosa seperti penderita diabetes
mellitus.
Penyebab
diabetes insipidus yang paling utama adalah terjadi gangguan hormon
anti-diuretik yang berperan dalam menjaga keseimbangan jumlah dan kadar urin
dalam ginjal. Sehingga penderita yang kekurangan hormon ini bisa sering buang
air kecil dengan jumlah yang sangat banyak. Hal ini menyebabkan dehidrasi
yang membuat penderita merasa kehausan setiap saat.
Berikut
ini adalah jenis-jenis diabetes insipidus yang harus pembaca ketahui.
·
Diabetes insipidus sentral.
Penyebabnya adalah terjadi kekurangan arginina (jenis asam amino) pada hormon anti-diuretik yang bernama AVP atau vasopressin. Kurangnya asam amino ini membuat hormon tidak bisa bekerja secara optimal dalam proses pembuangan urin dari ginjal.
Penyebabnya adalah terjadi kekurangan arginina (jenis asam amino) pada hormon anti-diuretik yang bernama AVP atau vasopressin. Kurangnya asam amino ini membuat hormon tidak bisa bekerja secara optimal dalam proses pembuangan urin dari ginjal.
·
Diabetes insipidus nefrogenis.
Penyebabnya adalah ginjal tidak peka atau tidak memberikan respon pada hormon anti-diuretik. Hal ini mengakibatnkan air seni menjadi sangat encer dan keluar dalam jumlah yang cukup banyak.
Penyebabnya adalah ginjal tidak peka atau tidak memberikan respon pada hormon anti-diuretik. Hal ini mengakibatnkan air seni menjadi sangat encer dan keluar dalam jumlah yang cukup banyak.
Kadar gula darah tinggi secara lambat laun
akan mengakibatkan kerusakan pembuluh darah dan saraf yang mengakibatkan
gangguan fungsi mata, ginjal dan saraf serta meningkatkan risiko serangan
jantung, stroke dan impotensi.
Gejala
diabetes
Pada diabetes tipe 2, kontrol gula darah dapat dilakukan melalui perubahan gaya hidup dan pola makan. Menurut berbagai penelitian, perubahan tersebut terbukti efektif menekan risiko diabetes. Oleh karena itu, sangat penting bagi Anda untuk menyadari bila diabetes sudah ada dalam diri Anda. Sekitar 8.6% penduduk Indonesia menurut WHO mengidap diabetes, sayangnya banyak yang tidak menyadari sampai kasusnya menjadi kronis.
Seseorang dikatakan menderita diabetes bila kadar gula dalam darahnya di atas 126 mg/dl (puasa) atau 200 mg/dl (tidak puasa). Namun, kebanyakan gejala diabetes baru terlihat bila gula darah sudah di atas 270 mg/dl. Jangan mengandalkan gejala untuk mengetahui kehadiran diabetes. Satu-satunya cara yang akurat untuk mengetahuinya adalah dengan tes darah dan urin.
Gejala atau tanda-tanda diabetes yang umum terjadi adalah :
1. Dehidrasi,
2. Rasa haus terus-menerus (polidipsi),
3. Peningkatan frekuensi kencing (Poliuri),
4. Kelelahan,
5. Penurunan berat badan,
6. Gangguan penglihatan,
7. Penyembuhan luka yang lama,
8. Koordinasi gerak anggota tubuh terganggu,
9. Sering kesemutan dan gatal-gatal pada tangan dan kaki.
Bagi penderita diabetes secara prinsip dapat hidup normal asalkan disiplin menjalani empat (4) modalitas utama yaitu mengikuti penyuluhan agar paham dan mandiri mengatasi diabetes, mengatur pola makan, melakukan olah raga secara teratur dan terapi obat-obatan. Bahkan seseorang penderita diabetes tidak perlu mengkonsumsi obat-obatan bila disiplin dalam memantau kadar gula darah dan melakukan pengontrolan terhadap pola makan, serta melakukan olahraga secara teratur.




0 comments:
Post a Comment